Jumat, 31 Mei 2013

54. Pentingnya Membangun Tiang Doa


Pdt Hosea Saroto



KALABAHI, BANGKIT – Alor kembali dilawat Tuhan. Kali ini Ia mengutus enam orang yang secara khusus memiliki misi untuk mendoakan kota Kalabahi serta Kabupaten Alor secara keseluruhan agar tetap aman dan menjadi kota yang diberkati. Tiba di Kalabahi pada tanggal 8 Mei 2012 Tim yang berasal dari sebuah komunitas pendoa tersebut terdiri atas Pdt. Hosea Saroto, Ev. Teguh, Ev. Arif, Ev. Siani, Ev. Elisabeth dan Ibu Yusita. Jauh – jauh datang dari Temanggung, Jawa Tengah, ini mengadakan pelayanan di Alor selama delapan hari, tepatnya dari tanggal 8 – 16 Mei 2012. Keenam orang ini diutus Tuhan khusus untuk mendoakan Kabupaten Alor untuk tetap menjadi daerah yang diberkati Tuhan.
Ditemui di gedung ibadah GBI Tombang, Pdt Hosea Saroto yang juga selaku ketua tim mengatakan bahwa komunitas pendoa syafaat tersebut sudah menjangkau semua propinsi di Indonesia. “Tuhan mau memberkati Indonesia, dan untuk itu kami rindu untuk mendoakan Indonesia” tuturnya. Tujuan dari kegiatan ini menurut Saroto adalah mau membangun pasukan doa agar umat Tuhan bersepakat dan bersatu hati berdoa bagi daerah tempat kediamannya. Selain melayani di gereja – gereja yang menerima mereka, tim tersebut juga mengadakan pelayan di sekolah – sekolah, dan berbagai Yayasan Kristen lainnya.
Mengawali kegiatan doa pada tahun 2005 yang hanya dilakukan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada tahun 2009 hingga kini tim pendoa syafaat ini telah menjangkau semua propinsi dan saat ini mereka sementara menjangkau seluruh Kabupaten di Indonesia. “Tuhan akan datang, dan tanda – tanda zaman telah semakin membuktikan itu, untuk itu keberadaan kami adalah untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan” lanjut Hosea.
Dalam kesempatan ini Pdt Hosea Saroto juga menyampaikan bahwa memang ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelayanan ini bahwa tidak semua gereja terbuka untuk menerima pelayanan seperti ini, diantaranya ada beberapa gereja yang masih tertutup yang dikarenakan perbedaan doktrin. Namun terlepas dari itu kami terus mendoakan gereja dan kota dimana kami datangi; “dan kami siap apabila ada gereja yang meminta untuk kami layani” lanjutnya. Saat ini gereja butuh tiang doa yang kuat. Hosea menambahkan bahwa saat ini itu yang diserang oleh iblis; “iblis tahu apa kelemahan manusia”. Untuk itu Hosea menginginkan agar semua hamba Tuhan dapat membangun tiang – tiang doa dalam gereja hingga dalam setiap keluarga Kristen.
Didasari atas semangat Yeremia 28 : 7 : “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”, Pdt Hosea Saroto menyampaikan bahwa kami siap meninggalkan semuanya untuk melayani Tuhan. Penekanan terakhir yang disampaikan olehnya adalah kedatangan kami tidak membawa bendera gereja tertentu, ataupun mau membuka gereja. Kami murni mau berdoa untuk Alor agar tetap diberkati Tuhan. ( b1 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar