Rabu, 29 Mei 2013

26. Barack Obama Kenakan Savari Bermotif Alor





KALABAHI, BANGKIT – Presiden Amerika Serikat Barak Obama mengenakan safari bermotif tenun ikat Alor saat tampil pada Konverensi Tingkat Tinggi Non Blok, November 2011 kemarin, di Bali. Selain Obama, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pun melakukan hal yang sama.
Informasi itu terkuak ketika Wakil Gubernur NTT Ir Esthon Foenay melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Welai Barat sebagai kelurahan penerima program Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah), 23 April kemarin. Untuk itu, dihadapan seluruh masyarakat yang hadir, Foenay berharap agar tenun ikat Alor terus dikembangkan.   
                Pada kunjungan itu juga, Foenay memberikan bantuan dana hibah dari program Anggur Merah kepada 17 desa di 17 kecamatan di Kabupaten Alor. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan ekonomi rakyat sesuai dengan potensi lokal.
                Ketika memberikan sambutan, Foenay mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan satu bentuk komitmen antara pemerintah propinsi dan DPRD Propinsi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Dananya dialokasikan langsung di masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan” tegasnya.
                Kesempatan itu juga dimanfaatkan Foenay untuk beberapa hal pokok tentang Anggur Merah. Pertama, Anggur Merah merupakan investasi modal. Masyarakat, menurutnya, dapat menggunakan dana yang telah diberikan sesuai dengan potensi lokal atau sesuai dengan jenis usaha yang dapat dikembangkan masyarakat. “Penggunaan dana harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dan karakateristik wilayah” tegas Foenay.
                Kedua, investasi SDM. Masyarakat diharapkan agar tidak perlu khawatir menyangkut pemanfaatan modal yang diberikan. Menurut Foenay, pemerintah juga akan menyertakan tenaga pendamping sebagai fasilitator untuk menjadi penyuluh di setiap desa penerima Anggur Merah. Menurut Foenay, kedepannya pemerintah akan merekrut tenaga pendamping dari wilayah sasaran program.
                Ketiga, sumber dana Anggur Merah sebesar 334 miliar, murni bersumber dari Pendapatan Asli Daerah Propinsi NTT tahun 2011. Meski dari propinsi, program tersebut direspon positif oleh seluruh pemerintah kabupaten. “Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” sebutnya dengan mengadopsi makna demokrasi.
Diakhir penyampaiannya, Foenay berharap kepada fasilitator lapangan agar mampu menunjukkan keteladanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menunjukkan gaya hidup yang hemat. Ia mengatakan itu dengan mengacu pada harga kebutuhan hidup yang terus meningkat. Untuk mengantisipasinya, maka ia meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan setiap jengkal tanah yang dimiliki. (b1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar