Rabu, 29 Mei 2013

1. Khotbah : Berani Melawan Arus


Yohanes 12 : 1 – 11
Oleh : Pdt. Emr. Marice H. K. Kafelban, B. Th

Maria adalah Seorang perempuan yang mempunyai hikmad untuk memilih apa yang terbaik. ia adalah sosok wanita yang berani mengadakan terobosan baru. Hal itu nampak dari sikapnya untuk duduk bersama – sama kaum laki – laki dan mendengar pembicaraan Tuhan Yesus yang kebetulan singgah di rumahnya. Terobosan Maria terhadap adat istiadat bangsa Yahudi yang tidak membolehkan kaum perempuan duduk bersama laki – laki di serambi depan. Tetapi kerinduan Maria terhadap firman Tuhan telah memaksakan Maria harus berada di dekat kaki Yesus dan mendengarkan dengan teliti setiap percakapan yang disampaikan Yesus kepada murid – murid Nya. Kehadiran Yesus dalam rumahnya adalah perkunjungan terakhir selama Ia ada di dunia secara jasmani.
Dalam pengamatan Maria ia sedikit memahami mengenai situasi politik para elit agama tentang kebencian mereka terhadap Yesus sehubungan dengan peristiwa kebangkitan Lazarus saudaranya yang telah empat hari dalam kubur. Pastinya ada kejengkelan dari para rohaniawan ( para imam kepala dan ahli taurat ) bahkan para tua – tua Israel atas mujizat Yesus saat membangkitkan Lazarus sehingga ada kemungkinan mereka sedang mencari kesempatan untuk membunuh Yesus
Maria merasa bahwa hal itu pasti akan terjadi sehingga Maria tidak mau beranjak dari kaki Yesus untuk terus mendengar perkataan Yesus. Maria mampu melihat apa yang tidak dilihat bahkan oleh para murid. Maria memiliki penglihatan rohani yang tidak nampak bagi orang lain. Sehingga menurut Maria lebih baik sebelum semuanya terjadi saya harus bebuat sesuatu bagi Yesus sebelum Ia mati.
Akhirnya Maria memutuskan untuk mengurapi Yesus dengan minyak Narwastu yang sangat mahal yaitu kurang lebih sekitar 300 dinar; 300 dinar merupakan upah buruh dalam setahun. Maria ingin memberi yang terbaik dan mahal kepada Yesus sebelum Yesus mengalami penderitaan. Minyak itu sebenarnya berfungsi untuk pengawet mayat. Maria tidak mau kehilangan kesempatan untuk melakukan yang terbaik bagi Yesus. Tindakan Maria akhirnya membuat reaksi yang negatif dari Yudas Iskariot yang memang melihat itu sebagai tindakan pemborosan; hal ini karena Yudas adalah seorang yang mata duitan.
Walaupun dalam penilaian yang kurang baik tetapi di mata Yesus perbuatan Maria mendapat penilaian yang positif. Sehingga Yesus akhirnya membela Maria dan berkata “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan Ku”. Tentunya jawaban Yesus sangat menyenangkan hati Maria yang saat itu sedang dicemooh oleh orang – orang di sekitarnya.  Yesus memberi apresiasi terhadap perbuatan Maria; bukan saja membela tetapi memuji ( Bandingkan dengan Matius 26 : 13 ); Mengingat sama dengan memperingati.
Perbuatan maria dinilai sebagai perbuatan iman yang benar;”sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman yang benar perlu dinyatakan melalui perbuatan dan itu telah dilakukan olehnya. Lalu apa yang bisa kita pelajari dari sikap Maria ?
Dengan menyediakan waktu khusus bersama Tuhan melalui saat teduh setiap hari kita akan tumbuh menjadi seorang yang memiliki hikmad rohani yang dalam sehingga kita mengerti rahasia – rahasia Allah dan tahu untuk melakukan sesuatu pada waktu yang tepat bagi sesama dan kepada Tuhan. Mungkin dalam tindakan ada penilaian negatif dari lingkungan sekitar tentang apa yang kita lakukan, tetapi yakinlah bahwa sesuatu yang dilakukan dengan tulus dan demi kemuliaan Tuhan pasti dibela oleh Allah. Kita tidak perlu takut kepada kecaman dari sesama dan tidak perlu minder dengan semua itu, karena Yesus sendiri akan bertindak menyatakan kemuliaan Nya. Ada tugas yang ditanamkan Yesus sendiri bagi orang yang bertekun dalam penderitaan dan perjuangan.
Kita baru saja merayakan hari ulang tahun Raden Ajeng Kartini ke – 84. kita tahu bahwa  Kartini juga berjuang untuk menerobos adat istiadat yang tidak membolehkan kaum perempuan setara dengan laki – laki. Walaupun banyak hambatan dari berbagai pihak ketika ia mengadakan komunikasi dengan orang – orang Belanda melalui surat, ternyata ia berhasil dengan ide – ide baru. Walaupun hidupnya hanya singkat tetapi pikiran dan cita – citanya cukup berpengaruh merubah suatu pola pikir di kalangan perempuan saat ini. Amin. ( b1 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar