Jumat, 31 Mei 2013

44. Sang Juara Pidato


Deliana Martriati Tung Blegur


Hidup Bukan Sekedar Hidup


KALABAHI, BANGKIT -  “Seluruh harapan ku kan ku ukir bagi nama Mu, dan hidup ku ini bukan sekedar hidup”. Sebuah lirik pujian dari koleksi  Adelia Lukman menjadi penyemangat tersendiri bagi pemilik nama lengkap Deliana Martriati Tung Blegur. Dilahirkan 18 tahun silam, tepatnya tanggal 18 maret 1994, anak ketiga dari tiga bersaudara masing – masing Jitran Gamaliel Tung Blegur, dan Sinta Arisandi Tung Blegur ini hingga kini terus eksis melakukan yang terbaik, karena baginya hidup bukan sekedar hidup.
Sambil menebarkan senyuman tipis dengan wajah secerah pagi, Yati demikian sapaannya dengan ramah menyambut kedatangan bangkit untuk diwawancarai. Ditemui di sekolah kebanggaannya, SMA Kristen 2 Kalabahi, anak dari pasangan Adolof Tung Blegur dan Agustina Tung Blegur – Klomang mengaku bahwa semua yang ia miliki saat ini karena Tuhan, untuk itu dalam hidupnya ia akan terus berikan yang terbaik bagi Tuhan.
Atas hobynya sebagai kutu buku, sejumlah buku dan komik telah “dihabiskan”. Komik Conan menjadi “penghantar tidur”nya setiap hari. Tak disangka dengan hoby yang tanpa disadari muncul dengan sendirinya sejak masih SMP tersebut mengantarkan Yati sukses meraih juara 1 sekaligus berhak mendapatkan piala bergilir serta uang tunai sebesar Rp.1.000.000 pada lomba pidato yang diselenggarakan oleh salah satu partai politik. Membawakan judul pidato Pancasila jiwa bangsa, Yati berhasil menyingkirkan 26 peserta lainnya yang datang dari berbagai SMA se-Kabupaten Alor.
Sejumlah pengalaman baik intra maupun ekstrakurikuler pernah ia lewati. Beberapa kali mengikuti lomba olimpiade tingkat Kabupaten mewakili SMA Kristen 2 Kalabahi, pernah menjadi ketua kelas serta menjabat sebagai pengurus OSIS Smaker 2 pun pernah ia cicipi.  
Memiliki cita – cita  menjadi seorang dokter bukan muncul dengan begitu saja. Ini dikarenakan nilai bidang pelajaran MIPA seperti Matematika dan Kimia sangatlah menonjol. Namun ia mengakui juga bahwa saat ini ia hanya bisa mendaftar di Jurusan Matemika, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendikakan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Yunita Lily yang menjadi sahabat dekatnya juga menuturkan hal yang sama; “Yati di mata kami adalah sosok yang berdisiplin dan pintar; dia juga rendah hati, hemat, rapih dan tidak sombong”. Papar Nita. Berbekal didikan yang bersahabat dari kedua orang tuanya, sosok yang murah senyum tersebut kini telah menyelesaikan Ujian Akhir Nasional dan sementara menantikan pengumuman hasil kelulusan.
Selain meraih prestasi sebagai juara 1 lomba pidato, ternyata wanita yang memiliki segudang potensi ini juga sukses menghantarkan SMA Kristen 2 sebagai runner up,  lomba lego – lego tingkat SMA yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Alor.

Yati di mata Sang Wali Kelas …..

Lety A. Waang, S. Pd selaku wali kelas XII IPA1  ketika ditanyakan mengenai sosok Yati di matanya mengungkapkan bahwa ia adalah pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab. “Prestasinya sudah menonjol sejak ia masih kelas IX” ungkap sang Wali kelas. Dia juga selalu siap membantu apa saja apabila dibutuhkan; “contohnya kalau orang upacara dan petugasnya tidak ada,  dia langsung mengambil alih”. Curhat Waang. Sebagai kelasnya yang sangat tahu betul dengan dia, Waang berpesan agar ia tetap menjaga apa yang sudah ada; “bahkan harus ditingkatkan”. Waang juga berharap agar ia tetap tenang. (b1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar