Rabu, 29 Mei 2013

10. Cerpen : Bertemu Untuk Berpisah




Cerpenis adalah Siswa Kelas XI Bahasa1, SMA Negeri 1 Kalabahi

“Ahhh,,,, aku harus menjadi murid baru di salah satu sekolah menengah atas, ketika ayah lagi – lagi harus dipindahkan karena tugas pelayanannya sebagai pendeta. ..Hmmmm, beradaptasi adalah hal pertama yang harus kulakukan untuk memasuki suatu lingkungan yang baru… Huhhhhh rasanya capek sekali karena harus menjadi anak yang nomaden. Tapi aku harus bersyukur punya Tuhan Yesus yang selalu bersama denganku….”
Hmmmm dari sinilah cerita kuakan dimulai…..
Waktu menunjukan pukul 07.00. Tapi aku masih mengobrak–abrik lemari belajarku untuk mencari sesuatu.
“Lita,,,,, ayo cepat….nanti kamu telat lagi !!!” suara ayah mengagetkanku…
kulirik dari balik jendela, ternyata ayah telah menungguku diparkiran mobil dan siap mengantarku.
“Iya sebentar lagi, yah”…. Jawabku singkat.
Akupun segera mempercepat pencarianku karena ayah yang sudah tidak sabar menunggu atau karena jarum jam yang telah menunjukan pukul 07.15.
“Nah… Ini dia… Akhirnya ketemu juga”…. Kata hatiku…..
Sebuah buku kecil yang penuh dengan berbagai macam kisah, peristiwa, dan sebagai buku harianku yang perlu diabadikan… Sejak SD hingga sekarang tak pernah kutinggalkan buku itu sendiri; selalu kubawa pergi benda yang satu ini kemanapun aku berada.
“Yuk kita berangkat”, ajakku kepada ayah yang sedari tadi ada dalam mobil. Tanpa berbicara banyak, mobil itupun dengan lajunya membelah jalan menjauhi rumah kami.
“Ahhhh sial…. Kelamaan aku mencari buku ini hingga aku harus terlambat… Untuk hari pertama  aku sudah mendapat masalah di sekolah baru dengan alasan keterlambatanku”… Tapi beruntungnya aku tidak sendirian…..
Namanya Dita, cewek cantik dan baik hati serta rajin menabung, namun bermasalah sepertiku. ”Terlambat !!!!!”
Arahan dari guru begitu lama, membuat kami berdua menjadi bosan !!!. Hingga bel istirahat berbunyi, kami diijinkan untuk meninggalkan ruangan!
“Huuuhh, pengap! Capek pula!” … Kataku dalam hati, karena tak ingin memperlihatkan sifat asliku kepada cewek cantik yang ada di samping ku…..
“Kamu murid baru yach ?” atanya dengan lembut membuka pembicaraan.
“Hmmmm,,, ia !!!..” jawabku bersikap lembut pula.
“Siapa namamu…?” Tanyanya sekali lagi…
“Rolita…… Panggil saja Lita…… Dan kamu ?”
“Dita…..Andita….. Ehmmm”.
“Dita,….. tugas yang bapak kasih sudah kamu kerjakan ?? “,….. Tiba – tiba seseorang mengagetkanku dan Dita !!!.
“Sudah  semua pak” jawab Dita …..
“OK. Baiklah kalau begitu. Nanti kamu temui saya di ruang guru sehabis pulang sekolah”
“Siap pak”.
“Siapa dia ???” Aku bertanya ketika bapak itu telah meninggalkan kami berdua…
“Oh dia… Beliau adalah Pak Warman, guru sejarah”.
“Oh…..” … Aku hanya menganggukan mulutku lebar–lebar karena baru mengenal satu per satu penghuni sekolah.
“Yuk kita ke kelas !!” Ajak Dita yang membuyarkan pikiranku terhadap guru tadi.
Kami berdua pun melangkahkan kaki menuju kelas kami yang terletak di sudut kiri….. Dita memperkenalkanku kepada teman – teman yang lain di kelas kami.  Yah… respon yang kurang enak didengar dari teman–temanku….. Seolah mereka tidak suka dengan keberadaanku di sini….!!!!! Sempat aku menelan ludah dan terpaku menatap ke lantai karena sambutan ocehan dari mereka !!!!
Untung saja aku selalu diajarkan kesabaran oleh ayah yang baik dengan penuh kelembutan….. Aku pun mengingat kembali cerita Tuhan Yesus yang selalu sabar dan tabah dalam masa penyiksaan-Nya hingga Ia meninggal.…. Sungguh hal yang luar biasa yang patut diteladani….. Hmmmmm, sebagai manusia aku pun merasa kesal terhadap mereka….. Tidak ada sikap dewasa yang ditimbulkan, apalagi saling menghargai dan menghormati hak asasi orang lain… Rasanya ingin sekali untuk berteriak….. Tapi….Huhhhhh
Dita menenangkan suasana kelas yang sedang kacau…. Juga memberi penjelasan kepada teman–teman bak seorang guru yang sedang menerangkan pelajaran. 
Entah mengapa, penghuni kelas dengan mudahnya ditaklukan oleh cewek yang lembut ini.
“Apaa ????? Dita ketua OSIS di sekolah ini ???”
“Ternyata Dita adalah ketua OSIS di sekolah ini ?” …gumamku dalam hati setelahku tanyakan pada siswa dan siswi yang lain….
Aku mengingat kembali ucapan guru itu, suasana kelas yang mengikuti perintah Dita, dan peristiwa lainnya….
”Hhuhhhh…. Hebat benar tuh anak…” kataku lirih…
Bel berbunyi menunjukan pukul 13.00 siang! Sekolah pun diakhiri pada saat itu… Namun aku belum beranjak pulang karena ingin melihat–lihat keadaan sekolah!!! “Yahhh sekolah ini cukup megah karena memiliki fasilitas yang sangat memadai. Semuanya bisa dengan sekejap…… sayangnya….. para penghuni sekolah tidak memanfaatkannya…..”
“Belum pulang…???”
Lagi – lagi Dita mengagetkan ku !!
“Iya nich,,, aku masih pingin di sini..” Jawabku asal – asalan.
“Nggak lapar ? “
Cukup dengan menggelengkan kepalaku Dita sudah mengetahui jawabannya.
“Yah sudah aku tinggal yah soalnya aku harus menghadap Pak Warman.
“Oh ia…iya….”
Dita melangkahkan kaki meninggalkanku menuju ruang pak Warman.
“Yah… Sekolah kelihatannya sudah sangat sepi !” Aku kemudian bergegas melangkahkan kakiku untuk meninggalkan sekolah.
Namun proyek pembuangan air menahanku agar kembali ke kamar kecil untuk melepaskan saluran pipa air yang mampet….
“Ahh kupercepatkan langkah agar air ini tak bocor dan membasahi rok abu–abuku” pikirku dalam hati.
“Uuuuaaaahhhhhhh lega! Lega!... Tak ada yang akan mengganguku lagi dalam perutku… Sekarang aku bisa pulang dengan tenang”.
Begitu aku keluar dari kamar kecil, mendadak hampir aku lari kelur karena tak menyadari seorang lelaki telah berada di depanku….
“Pak Warman ??? Ngapain ada di WC cewek ???
“Hmmmmm sedari tadi aku memperhatikanmu….. Kamu begitu menarik perhatianku !!!
“Maksud bapak?“
“Sudah tidak ada siapa–siapa, ayolah kita nikmati hari ini……”
“Ya Tuhan, ternyata pak Warman mempunyai sikap seburuk ini ?” pikirku saat itu…
Aku syok dan hampir pingsan… Sebagai perempuan aku tak bisa berbuat banyak selain berteriak sekeras – kerasnya dan menangis; ataukah harus pasrah….  ( BERSAMBUNG )
* * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar