Jumat, 31 Mei 2013

35. Opini : Peranan Keluarga Dalam Pergumulan Pendidikan Bangsa


Oleh : Drs. Yulius Mantaon *
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kepentingan kemajuan peradaban umat manusia, sehingga ia mendapat tempat dalam Alkitab. Kata didik – mendidik – pendidikan dalam Alkitab disebutkan dalam 28 ayat, sedangkan kata ajar – mengajar – pengajaran disebutkan dalam 238 ayat Alkitab. Artinya bahwa kata pendidikan dan pengajaran laksana dua sisi dari satu mata uang. 
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran secara baik dalam keluarga merupakan salah satu bentuk manifestasi dari amanat agung Yesus. Tanpa menyadari ini, maka peristiwa salah – menyalahkan dalam taman Eden akan terulang kembali. Sebaga contoh dalam hasil kelulusan tahun ini, apabila anak dinyatakan tidak lulus, seolah – olah letak kesalahan ada pada ibu dan guru; namun apabila anak tersebut lulus, yang paling bangga adalah ayah. Fenomena ini terjadi karena adanya pemahaman bahwa ibu dan guru adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas semua perkembangan anak. Dalam realitas kita juga jarang bahkan tidak pernah terjadi para ayah dari siswa yang lulus berbondong – bondong mendatangi guru untuk mengucapkan terima kasih secara langsung. Inilah gambaran betapa rendahnya rasa penghargaan kita terhadap orang yang pernah berjasa bagi kita. Padahal dalam peradaban masyarakat yang beretika, ada tiga kata sakti yang tidak boleh dipisahkan dalam kehidupan yaitu “tolong, maaf dan terima kasih”.
Karena itu sebagai orang tua ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangka mentransver kebiasaan baik kepada anak – anak. Pertama, biasakanlah untuk melakukan ibadah pagi ataupun mengikuti kegiatan pada Persekutuan Doa dan selalu menyertakan anak dalam kegiatan tersebut. Negara Inggris selalu membanggakan Alkitab sebagai sumber segala ilmu pengetahuan sehingga tidak heran Negara itu bertumbuh menjadi Negara yang diberkati. Sebuah bahasa yang terkenal di Inggris mengatakan  England  has two books, one had made her, one she had made, Bibel and Shakespeare**. Hal kedua, waspadailah bahaya televisi karena itu akan mengganggu semangat belajar dari anak. Belajar dari pengalaman negara Amerika Serikat  dekede 1980-an, nilai Matematika anak – anak di negara itu lebih merosot dibandingkan  dengan nilai matematika anak – anak di Korea Selatan diakibatkan karena pengaruh televise di Amerika sangatlah besar. Ketiga, berikan perhatian yang baik terhadap anak baik secara jasmani maupun rohani, fisik dan juga perhatian. Dalam dunia kesehatan, perkembangan anak dimulai dari sejak janin ada dalam perut ibu. Untuk itu berikan perhatian yang oenuh kepada anak tersebut melalui memberikan gizi kepada sang ibu. Keempat, jangan pernah jenuh untuk berdoa. Manusia adalah makhlus misteri  dank ita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita setiap saat. Ada masa di mana kita lemah dan tak berdaya, untuk itu penting apabila kita terus mengandalkan Tuhan.  Kelima, selalu setia untuk menasehati anak dalam berbagai kesempatan dengan lembut, khususnya anak – anak yang mau memasuki usia remaja dan dewasa; jangan sekali – kali gunakan kekerasan dan ancaman demi kepentingan orang tua; hindari bentuk otoritarian terhadap anak. Khususnya dalam hal memilih pasangan hidup, berikan pemahaman agar mereka dapat memilih berdasarkan bibit, bebet, bobot yang baik. Pernah terjadi pada dekade 1980-an di Negara Singapura dan Jerman, pemerintah menghimbau bagi warganya untuk memilih pasangan hidup yang minimal berpendidikan sarjana. Apabila ada pasangan yang sama – sama berpendidikan sarjana, maka negara menjamin semua biaya pernikahan, rumah serta pekerjaan bagi mereka. Ini dimaksudkan supaya dapat menciptakan generasi yang unggul bagi kepentingan Negara tersebut. Dalam kesempatan ini saya juga mengajak kita untuk berdoa agar  kelulusan siswa tahun ini bisa mencapai hasil yang baik secara kuantitas sesuai dengan yang ditargetkan dan juga benar – benar berkualitas laksana buah matang di pohonnya. Tuhan Yesus memberkati.
               
*.   Penulis adalah salah satu Penatua ( Ketua BP3J ) Jemaat Galilea Padang Tekukur, tinggal di Padang Tekukur.
**  Shakespeare. Nama lengkapnya William Shakespeare adalah pujangga Besar Inggris, yang karyanya menjadi salah satu sumber inspirasi yang membesarkan nama Inggris raya.                                                                                                                                                                                                                                                                                                        
                



Tidak ada komentar:

Posting Komentar