Jumat, 31 Mei 2013

34. Khotbah : Makna Kenaikan Yesus dan Pentakosta bagi Umat Kristen

Pdt.Markus Maukari,M.Th


Oleh : Pdt. Markus Maukari, M. Th*


KALABAHI, BANGKIT – Sesudah kebangkitan Yesus, beberapa kali Ia menampakan diri kepada murid – murid Nya di depan mata mereka hingga ia naik ke sorga. Kenaikan Yesus menunjukan bahwa secara fisik Ia sudah tidak lagi bersama – sama dengan para murid di dunia, akan tetapi kepergian Nya bukanlah sebuah kerugian melainkan Alkitab katakan bahwa kepergian Nya bermanfaat baik untuk para murid maupun bagi semua orang.
Terkait dengan hal ini, ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari makna kenaikan Tuhan Yesus. Pertama,  Yesus harus naik ke sorga untuk menyiapkan tempat bagi orang yang percaya kepada Nya. Yohanes 14 : 2 – 3 mengatakan :”14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dunia adalah tempat tinggal manusia sementara; kita hanya menumpang di dunia ini sebagai perantau dan pendatang. Lebih jelas Ibrani 9 : 24 katakan “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Yesus ke sorga untuk kepentingan manusia. Sebagai warga negara sorga kita harus memiliki Kartu Tanda Pengenal Sorga (KTPS) yang bisa kita peroleh hanya di dalam Yesus.
Hal kedua, Yesus naik bukan berarti meninggalkan para murid sendiri melainkan Ia mengutus Roh Kudus. Kenaikan Yesus memberikan sebuah kepastian bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus untuk memberikan kekuatan dan penghiburan bagi orang yang mengasihi Nya. Ada beberapa tugas penting dari Roh Kudus, yaitu : sebagai penolong yang menyertai dan tinggal di dalam kita, Roh Kudus juga menolong dan memimpin kita ke dalam kebenaran yang sejati, dan ketiga Roh Kudus juga berfungsi untuk menginsafkan dunia akan dosa karena ketidakpercayaan kepada Yesus, akan kebenaran karena memang Yesus benar – benar naik ke sorga dan akan penghakiman karena penguasa dunia ini telah dihukum dan bahwa kita semua juga akan menghadap penghakiman Allah.
Makna ketiga, Yesus naik ke sorga untuk menjadi juru syafaat bagi kita. Kepentingan kitalah yang membuat Ia naik ke sorga. Kristus di sana untuk menjadi imam besar yang bekerja untuk kita. Ibrani 7 : 27 katakan “yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Yesus sendiri mempersembahkan diri Nya sebagai korban. Ia sudah mempersembahkan diri Nya kepada Allah; satu kali untuk menebus semua dosa manusia. Sebagaimana Tuhan telah mendoakan Petrus sehingga ia mendapat kemenangan, demikian juga Ia akan ada untuk menguatkan kita melalui kehadiran Roh kudus.
Kenaikan Yesus berlanjut pada hari Pentakosta. Hari Pentakosta adalah salah satu dari tiga hari raya orang Yahudi yang dihitung 50 hari setelah hari raya paskah. Bagi orang Yahudi, hari Pentakosta adalah perayaan pengucapan syukur bagi bangsa Isreal atas hasil  panen gandum.  Sebelum Ia kembali ke sorga Ia telah berjanji untuk mengutus Penolong yang akan melanjutkan misi Nya. Merefleksikan hal tersebut ada beberapa hal yang bisa kita maknai dari kisah tersebut.
Pertama, hari Pentakosta adalah hari penggenapan janji Yesus bagi para murid. Pada hari itu Yesus menganugerahkan karunia – karunia Roh dengan sangat berlimpah. Bukan saja kepada orang – orang Yahudi tetapi juga kepada orang – orang bukan Yahudi (Kis 10 : 45). Kisah ini juga sebagai titik awal lahirnya gereja (Kis. 2:42-47, 5:14). Banyak orang baik Yahudi maupun non yahudi, budak maupun orang merdeka mengalami sebuahb pengalaman spiritual yang luar biasa. Atas fenomena itu nama Tuhan semakin dikenal dan persekutuan jemaat semakin kuat.
Kedua,   tujuan utama Roh Kudus dicurahkan adalah semata – mata untuk penginjian (Kis1:8). Prioritas tertinggi setiap orang kristen yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah menjadi seorang pemenang jiwa. Tanpa itu orang Kristen bagaikan pohon tanpa buah, sumur tanpa air, dan awan tanpa hujan. Inilah poin inti dari tujuan kita sebagai orang kristen saat ini. Pada hari Pentakosta juga pertama kalinya injil disampaikan kepada semua suku bangsa dan bahasa (Kis. 2:4-11). Pada hari Pentakosta juga menciptakan sebuah sejarah baru bahwa hanya lewat sebuah khotbah dari Petrus mampu menobatkan 3000 orang. Api penginjilan yang luar biasa telah berkobar dalam hari Petrus. Moment Pentakosta kiranya kita jadikan sebagai momentum untuk  penginjilan bagi setiap orang Kristen.
Ketiga,  untuk mengalami pencurahan Roh Kudus ada satu kunci yang bisa kita pelajari dari jemaat mula – mula adalah kebersatuan (Kis. 2:1); Roh Kudus akan dicurahkan ketika orang – orang percaya bersatu. Allah senantiasa bekerja di antara umat Nya hanya apabila mereka memenuhi persyaratan yang diminta oleh Allah yaitu dengan bersatu hati dan satu pikiran  di dalam Yesus. Bila gereja tidak membuka diri untuk bersatu maka pencurahan Roh Kudus akan terhambat dan akan terjadi kekeringan rohani yang besar dalam gereja. 

* Ketua Komisi Penginjilan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Daerah Alor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar