Jumat, 31 Mei 2013

41. Untrib Luluskan 114 Sarjana



 
KALABAHI, BANGKIT – Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi akhirnya secara resmi melantik 114 sarjana baru. Dilaksanakan di Aula Pola Tribuana Kalabahi tanggal 26 Mei 2012 silam, Untrib melantik 16 orang dari Fakultas Hukum, 51 orang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 21 orang dari Fakultas MIPA, 5 orang dari Fakultas Pertanian dan Perikanan, dan 21 orang dari Fakultas Ekonomi. Tampil sebagai lulusan terbaik, Lestari Lakalet, dari Fakultas Hukum dengan predikat kumlaut, Margarita Fiata Kolobani dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan dengan  predikat Kumlaut, Fransina Misa dari Fakultas Ekonomi dengan predikat Kumlaut, Yanti dari Fakultas MIPA dengan predikat sangat memuaskan dan I Gusti Eben Tanaka dari Fakultas Pertanian dan Perikanan dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam sambutannya Kopertis Wilayah VIII, Prof DR. Ir. Nyoman Sucipta mengatakan bahwa berkaitan dengan tema Hari Pendidikan Nasinoal tahun ini yaitu bangkitnya generasi emas Indonesia, maka lembaga pendidikan tinggi ditantang untuk semakin meningkatkan kualitas  sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam rangka menyongsong generasi 2045. “diharapkan SDM kita menjadi SDM yang unggul dan mampu bersaing dengan negara yang maju; bukan negara yang baru merdeka” lanjut Nyoman. Dalam pengelolaan suatu pendidikan tinggi menurut Nyoman, selain memperhatikan tri darma perguruan tinggi, juga sangat penting untuk memperhatikan peningkatan kelembagaan salah satunya dengan mengadakan lembaga penjaminan mutu. Nyoman juga berharap agar Untrib terus meningkatkan jumlah penelitian dan juga segera menyekolahkan dosen yang masih berstatus sarjana; “yang namanya dosen, tidak S 1 lagi; kalau S 1 disebut calon dosen” tegasnya. Dikatakan juga oleh Nyoman bahwa perguruan tinggi ini tidak perlu pesimis lagi karena sudah mengantongi ijin perpanjangan dan sementara mengurus ijin akreditasi. Untuk itu Nyoman menghimbau kepada seluruh masyarakat Alor agar selektif dalam menyekolahkan anak – anaknya. “Dalam memilih perguruan tinggi cari yang legal, supaya tidak menjadi persoalan hukum di kemudian hari, seperti Untrib”. Lanjut Nyoman. Dalam periode  tahun 2010 sampai 2035 dikatakan olehnya bahwa Indonesia harus melakukan investasi besar – besaran dalam pembangunan SDM sebagai upaya menyiapkan generasi 2045. harus membuka akses seluas  luasnya bagi anak bangsa untuk menikmati pendidikan. Dalam sambutanya, Nyoman juga sempat menyentil tentang rencana pemerintah untuk mendirikan perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan. “Di bagian awal saya sempat berdialog tentang adanya kebijakan pemerintah pusat bahwa di daerah perbatasan harus ada satu perguruan tinggi negeri; Kalau di alor, peluangnya sangat tinggi sekali” ungkap Nyoman. Nyoman melanjutkan bahwa di beberapa daerah perbatasan ada beberapa perguruan tinggi swasta yang dinegerikan; “Unimor (Universitas Timor) juga segera akan dinegerikan”.  
Sementara itu mewakili Gubernur NTT, Bupati Alor Drs. Simeon Th Pally mengatakan bahwa keberadaan Untrib bukan saja menjadi kebanggan masyarakat Alor tetapi juga masyarakat Nusa Tenggara Timur. Gubernur melalui Pally berharap agar setiap lulusan Untrib tetap menjunjung tinggin spirit visi dan misi lembaga pendidikan tersebut. Kualitas akademis menurut gubernur akan teruji ketika pengabdian telah dilakukan, untuk itu Gubernur berharap semua lulusan nantinya bisa berbuat banyak bagi masyarakat. Mengutip pepatah latin non vestimentum virum ornate, sed vir vestimentum yang berarti bukan pakian yang memberi arti pada seseorang akan tetapi dia yang memberi arti pada pakian tersebut, Gubernur melalui Pally berharap agar mereka dapat  bermanfaat bagi masyarakat. Gubernur juga berharap agar lulusan Untrib terus mengasah jiwa entrepreneurship dan mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan berusha untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain. “kalian harus berusaha untuk meninggalkan paradigma lama dengan menunggu saat penerimaan calon pegawai negeri sipil” lanjut Gubernur.
Usai membacakan sambutan Gubernur, Bupati Alor Simeon Th. Pally dalam sambutannya mengatakan bahwa karena melihat begitu besarnya peluang kehadiran Untrib serta telah dikantonginya ijin dari Menteri Pendidkan, maka selain memberikan bantuan berupa pembangunan sarana dan prasarana, pemerintah juga siap mendukung dalam hal pengembangan sumber daya manusia dengan menyekolahkan 10 dosen dari jenjang sarjana ke jenjang strata dua. Pemerintah Kabupaten Alor juga melalui Pally telah mengadakan memorandum of understanding atau kesepakatan bersama untuk membangun Untrib. Pally juga berpesan bahwa ada kemungkinan di Alor akan dibuka lagi perguruan tinggi negeri; “menjawab itu dalam dua tahun belakangan Pemerintah telah membuka SMA sebanyak – banyaknya” lanjut Pally. “Perlu butuh kajian, apakah Untrib itu mau dijadikan negeri ataukah perlu dibuka perguruan tinggi baru” lanjut Pally. (b1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar