Rabu, 29 Mei 2013

14. GKII Gelar Ibadah Rutin Komisi Perkauan




Padamaley : “Wanita Hendaknya Berjaga – Jaga”


KALABAHI, BANGKIT – Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) kembali menggelar ibadah rutin Komisi Perkauan. Ibadah rutin dwi bulanan yang digelar di jemaat GKII Siloam, Pailelang, 14 April silam itu melibatkan sekitar tiga ratusan anggota kaum perempuan GKII dari tujuh wilayah koordinat. Tujuh wilayah koordinat itu adalah Koordinat Kepala Burung, Koordinat Alor Tengah Utara, Koordinat Lembur, Koordinat Alot Tengah Selatan.
                Vikaris Lodia Padamaley, S.Th memimpin jalannya ibadah ini. Gembala jemaat GKII Fuiafeng, Mebung itu, dalam penyampaian khotbahnya,  ia berpijak pada Matius 26:36-46. Thema Khotbahnya adalah Kemenangan Seorang Wanita.
                “Saya tidak dapat membayangkan jika gereja tanpa ibu – ibu. Apa jadinya gereja tersebut”, ungkapnya sembari memulai khotbahnya.
                Ia melanjutkan, kesuksesan seorang suami tidak terlepas dari peranan sang istri. Istri memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan keluarga. ia mengambil Hillary Clinton sebagai contoh. Bagi Padamaley, Hillary adalah sosok utama keberhasilan suaminya menjadi Presiden Amerika. “Bahkan pada saat kampanye, Clinton pernah berkata, “jika anda memilih saya maka anda akan mendapat dua presiden sekaligus”.
                Padamaley menjelaskan, dua presiden yang ia dimaksudkan adalah Bill Clinton dan istrinya, Hillary. Untuk itu, lanjut Padamaley, sebagai seorang wanita, kita harus berani mengatakan, bahwa di balik keberhasilan keluarga, gereja, bahkan dalam kehidupan kita saat ini, peran perempuan sangat berpengaruh.
                Semua orang tentunya ingin meraih keberhasilan. Untuk itu, seorang wanita harus menyiapkan diri secara baik agar dapat berhasil dalam keluarga, kelompok, dan lingkungan di mana wanita itu berada. Padamaley memberikan tiga tips yang dianggapnya paling mendasar.
                Pertama, seorang wanita harus tekun dalam doa. Bagi Padamaley, doa memang tidak menyingkirkan masalah. Tetapi doa mampu memberikan kekuatan untuk menyelesaikan masalah. Ia mengambil Yesus sebagai contoh. Pada saat-saat terakhir hidup-Nya di dunia, Yesus berdoa hingga peluhnya keluar bagaikan darah. Yesus berdoa sebanyak tiga kali dengan harapan agar dapat luput dari cawan itu. Kendati begitu, doa Yesus tidak meluputkan Yesus dari rencana Allah. Hanya saja doa membuat Yesus kuat.
                Cawan dipandang sebagai lambang kesengsaraan dunia. Pasalnya, cawan adalah tempat untuk mengisi anggur yang melambangkan darah Yesus. Meminum cawan berarti berarti menerima kesengsaraan. 
                Kedua, seorang wanita harus memiliki penyerahan yang sungguh kepada Allah. Pada bagian ini, Padamaley menjelaskan ayat 39b dari Matius 26. Ia menjelaskan, Yesus memang benar-benar menyerahkan semua kehidupan-Nya kepada Allah. Bagi Padamaley, penyerahan diri Yesus dapat menjadi inspirasi bagi kaum perempuan saat ini. Terkadang tidak dapat disangkali bahwa wanita seringkali menyerah secara daging. Dan ini adalah cara iblis untuk melemahkan wanita.  
                Ketiga, seorang wanita hendaknya selalu berjaga – jaga. Padamaley mengatakan, Yesus saat mendekati ajal-Nya, Ia berpesan kepada murid-muridnya agar berjaga-jaga. Namun, mereka tidak sanggup melakukan itu; mereka malah tertidur. Seperti tertulis dalam ayat 38-40: Lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
                Ternyata para murid tidak bisa berjaga-jaga. Mengapa? sebab iblis selalu menanti saat yang tepat untuk mencobai dan mengalahkan manusia; iblis selalu memiliki strategi yang jitu untuk mengalahkan manusia. Berjaga – jaga berarti jangan lemah dan tertidur. Ini menunjukan tentang tindakan nyata kita; menuntut keberanian untuk menang. Ingatlah akan rahab yang tidak menaati para penguasa Yerikho karena ia tahu bahwa Allah bersamanya; imannya menyelamatkan. Juga Debora dalam kisah Hakim – hakim. Ia dapat mengalahkan  pasukan perang yang jumlahnya melampaui pasukan Israel. Padamaley menutup khotbahnya dengan mengatakan bahwa Inilah wanita yang berani mengambil tindakan nyata dalam hidup; ingat, kita harus menjadi wanita yang menang. (b1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar