Rabu, 29 Mei 2013

5. Bangkit Harus Tampil Beda


Pdt.Ronny Tappy


Pdt. Agustinus Toumahuw

dt. Naomi Lakapada, S. Th
Pdt Daud I Ufi
 
KALABAHI, BANGKIT -  Gembala Sidang GBI Bethany, Tombang, Pdt  Rony Tappi, melalui perenungannya akan makna Bangkit itu mengutip firman Tuhan  dalam Yesaya 60 : 1 yang mengatakan “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”. Kata “Kemuliaan Tuhan terbit atas mu” menggambarkan bahwa ada sesuatu yang besar akan terjadi pada bangsa Israel saat itu, dan itu dimulai dengan bangkitnya Yesaya. Latar belakang munculnya firman ini menggambarkan bahwa kehidupan umat Tuhan jauh dari Tuhan; mereka masih hidup dalam dosa, kegelapan dimana-mana, tidak ada keadilan dan kejujuran, bahkan mereka lebih suka kejahatan ( Yesaya 59 ). Untuk itu Allah membangkitkan Yesaya untuk bangkit dan menjadi terang, menjadi teladan, menjadi contoh bagi bangsa itu. Dalam konteks saat ini Allah bisa membangkitkan siapa saja untuk kepentingan Allah sendiri; termasuk dengan munculnya media ini. Allah mau media ini menjadi corong kabar keselamatan kepada umat Tuhan saat ini. Memang tidak muda untuk mengemban tanggungjawab yang Tuhan sudah percayakan, akan tetapi yakinlah bahwa penyertaan Tuhan terhadap Yesaya tetap nyata hingga saat ini.
Sementara itu Gembala Sidang Gereja Pekabaran Injil ( GPI ) Jalan Suci, Pdt. Agustinus Toumahuw melalui perenungannya akan makna kata bangkit mengatakan bahwa kata ini menggambarkan kepribadian yang tidak akan mau menyerah dan tidak puas dengan kondisi yang ada dan terus mau berinovasi. Salah satu contoh dalam Alkitab adalah Nehemia yang ketika melihat kehancuran bangsanya tidak berdiam diri tetapi berusaha untuk kembali dan memulihkan bangsanya. Tentunya banyak resiko yang akan ia hadapi, baik dari eksternal maupun internal, tetapi itu tidak membuat dia berhenti untuk bangkit dan berjuang. Empat langkah yang pastinya akan kita lewati apabila kita mau bangkit seperti Nehemia adalah diawali dengan banyaknya tantangan; langkah pertama ini tentunya akan membuat kita bimbang, namun yakinlah bahwa penyertaan Allah tetap ada. Pada langkah yang kedua, Allah mau kita “meratakan jalan” yang masih berbukit – bukit; sama hal dengan apa yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Langkah ketika yang juga sangat penting untuk kita tapaki adalah belajarlah untuk kembali bangkit saat kita jatuh. Seringkali kita berada dalam posisi yang tidak terlalu baik, namun Tuhan mau agar kita memiliki kemampuan untuk kembali bangkit. Langkah terakhir yang sangat penting adalah kembali memperbaharui kekutan pasca kejatuhan itu. Jangan cepat menyerah. Kedepannya pasti media Bangkit mendapat banyak kendala, tetapi anggaplah itu sebagai warna dari sebuah perjuangan.
Lain halnya dengan Pdt Daud I Ufi, Gembala Sidang Gereja Sidang Jemaat Allah ( GSJA ) Jemaat Kenarilang. Berdasarkan Matius 26 : 46, “Bangunlah, marilah kita pergi”, kata “ bangkit” memiliki beberapa makna, yaitu : Memulai tindakan baru, mempunyai tekad yang baru, mempunyai semangat baru,.
 Sebagai negara adi kuasa Pemerintah Romawi dapat berbuat sewenang-wenang terhadap jemaat kristen yang masih muda saat itu karena belum terorganisir sengan baik, masih miskin dan para perantau korban perang sehingga mereka tidak berdaya menghadapi penindasan itu. Perasaan kecil, lemah dan tidak berdaya menyebabkan mereka merasa kalah dan banyak diantara mereka yang putus asa dan meninggalkan murtad. Kebangkitan juga dimaknai sebagai keluar dari perasaan kecil hati dan putus asa.
Menyinggung soal media,  menurut nya kehadiran sebuah media rohani tentunya sangat bermanfaat. “Alasannya, pertama, berita-berita yang disodorkan oleh media-media sekarang seperti televisi, media massa sekuler dan lain sebagainya, hanya membuat kita stres, putus asa dan hilang harapan karena berita yang dibaca dan ditonton adalah berita seputar korupsi, pembunuhan, bencana dan lain sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkan media rohani yang diharapkan ketika dibaca oleh jemaat, iman mereka dapat bertumbuh. Kedua, Pertumbuhan iman jemaat tidak sebatas mendengar khotbah dari mimbar sekali seminggu, tetapi dibutuhkan juga media-media rohani agar di rumah pun dapat belajar Firam Tuhan. Oleh karena itu, dengan hadirnya Tabloid Bangkit ini, saya memberikan apresiasi yang tinggi dan harapan saya Bangkit dapat menjadi berkat, membuat iman jemaat bangit dalam situasi yang sulit seperti sekarang”.
Perenungan akan makna Bangkit terakhir disampaikan oleh Pdt. Naomi Lakapada, S. Th, Gembala Sidang Gereja Wesleyan Indonesia, Watutuku. Menurutnya kata bangkit berarti sebuah pergerakan ke arah yang lebih baik. Alkitab katakan “Jangan kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budi mu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Ayat ini mau mengatakan bahwa kita perlu tampil beda dengan dunia ini melalui perkataan, tingkah laku, kesetiaan dan kesucian barulah kita akan disebut sebagai garam dan terang.  Kalau masih ada kelemahan yang nampak bagi orang lain menggambarkan bahwa kita belum bangkit.  Kebangkitan media Bangkit kiranya dapat memberikan nuansa baru yang berbeda dengan media sekuler lainnya. Ini Amanat Alkitab, dan kiranya ini dapat terwujud melalui lahirnya Tabloid Bangkit. ( b3 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar