Dandim Pesimis Tatap Muka Tomas Dan Pemerintah Hasilkan Solusi
KALABAHI, BANGKIT - Sikap ini disampaikan
Dandim 1622 Alor, Ebedhazer Lumbang Tobing saat diberi kesempatan berbicara
dalam sesi dialog yang difasilitasi oleh GAMKI Alor, 13 April silam, di Rumah
Jabatan Bupati Alor. “Kegiatan hari ini dipertanyakan. Dalam undangan adalah
diskusi ternyata disini adalah lomba berpidato” tegas Tobing. Tobing
melanjutkan bahwa kalau metode dialog seperti ini tidak ada yang kita ambil dari
acara ini.
Ebenhaezer juga mengatakan bahwa kurang tepat kalau poin
ini dibicarakan oleh tokoh gereja. “seharusnya datangkan tokoh–tokoh
intelektual, karena nanti akan sulit untuk disimpulkan dan sulit mencapai
target” tegas Tobing. Ia melanjutkan bahwa teknologi tidak menjamin orang masuk
sorga;”Siapa yang bisa menjamin orang berteknologi canggih lalu pintar dan
masuk sorga ? tegas pak Dandim. Tobing berharap tokoh gereja jangan berpikir
terlalu tinggi. Sebagai gambaran ia menceritakan juga kisahnya sewaktu bertugas
di Papua. Rakyat di Papua menurutnya lebih membutuhkan keamanan dari pada
pembangunan infrastruktur sehingga fasilitas yang ada menjadi mubazir. Justru
menurutnya dalam kesederhanaanlah orang bisa belajar banyak hal. Dandim
berharap modernisasi jangan terlalu dipaksakan.
Dalam kesempatan tersebut ia lebih menginginkan momentum
tersebut digunakan untuk pencerahan rohani dari pada diskusi. Hal ini
menurutnya karena tokoh yang diundang bukan pada kapasitasnya. Seharusnya
apabila mengadakan kegiatan seperti ini beliau mengusulkan untuk melibatkan
tokoh–tokoh intelektual. Namun dalam sejumlah kritikan tersebut beliau juga
memberikan provisiat bagi GAMKI Alor, anak–anak muda yang mau mengumpulkan
berbagai elemen dalam event tersebut. ( b1 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar