KALABAHI, BANGKIT –
Menunggu yang pasti saja kadang membuat kita hilang kesabaran, apalagi menunggu
sesuatu yang tidak pasti ini salah satu petikan khotbah yang dibawakan oleh
Pdt. Ratu Djobo – Pay, S. Th dalam rangka
ibadah pengutusan bagi calon wisudawan Universitas Tribuana Kalabahi
(23/0512) yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Jemaat Pola Tribuana Kalabahi.
Dilandaskan dalam
Kisah para Rasul 1 : 12 – 14, Djobo mengatakan bahwa menunggu merupakan pekerjaan
yang membosankan ; “menunggu itu pekerjaan yang membuang waktu” lanjut Djobo.
Djobo pun melanjutkan bahwa dalam penantian kita butuh kesabaran dan ketekunan
yang kita simpulkan sebagai perjuangan. “Berjuang bukan sekedar kita berusaha
tetapi berusaha dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati”. Penantian, perjuangan
dan pengorbanan menurutnya adalah sebuah garis lurus supaya kita bisa menikmati
hasil dengan baik.
Di depan ratusan
orang tua dan peserta wisudawan Djobo mengatakan bahwa dalam pembacaan ini
menggambarkan bahwa para murid sedang menantikan sesuatu yang dijanjikan oleh
Yesus, yaitu Roh Kudus. Bagi para murid walaupun mereka belum tahu waktunya
kapan namun mereka yakin bahwa penantian mereka tidak akan sia – sia. Dalam
proses penantian itu bukan saja secara jasmani mereka ditempa tetapi juga
mental rohani.
Djobo melanjutkan
bahwa dalam masa penantian dari para murid, mereka mengisinya dengan membentuk
sebuah persekutuan, dan dalam komunitas itu mereka bersehati dan selalu berdoa.
Janji Tuhan akan terwujud apabila semua orang bersehati, bersekutu dan berdoa
pada Tuhan. Dalam masa penantian mereka mempersiapkan diri; tidak sekedar
menunggu tanpa persiapan.
Dalam perjuangan
ini menurut Djobo, banyak pihak ikut andil didalamnya; “Gereja, pemerintah, yayasa,
dosen, pihak rektorat, mahasiswa, hingga orang tua, adalah pihak yang paling
merasakan” ungkap Djobo. Semua berjuang
dan berupaya namun akhirnya membuahkan hasil. “Mungkin banyak mahasiswa yang
putus asa dan mencari alternative lain, atau bahkan banyak orang tua yang
kecewa, namun hari ini semua bisa tersenyum”. Dalam khotbahnya, Djobo melanjutkan bahwa ini
saatnya untuk para wisudawan untuk diutus menjadi saksi bagi dunia. “Tri darma
perguruan tinggi, yaitu tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian harus
bisa diimplementasikan”. (b1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar