Cerpenis adalah Siswa Kelas XI Bahasa1,
SMA Negeri 1 Kalabahi
“Ahhh,,,, aku harus menjadi murid baru di salah satu sekolah menengah atas,
ketika ayah lagi – lagi harus dipindahkan karena tugas pelayanannya sebagai
pendeta. ..Hmmmm, beradaptasi adalah hal pertama yang harus kulakukan untuk
memasuki suatu lingkungan yang baru… Huhhhhh rasanya capek sekali karena harus
menjadi anak yang nomaden. Tapi aku harus bersyukur punya Tuhan Yesus yang
selalu bersama denganku….”
Hmmmm dari sinilah cerita kuakan dimulai…..
Waktu menunjukan pukul 07.00. Tapi aku masih mengobrak–abrik lemari
belajarku untuk mencari sesuatu.
“Lita,,,,, ayo cepat….nanti kamu telat lagi !!!” suara ayah mengagetkanku…
kulirik dari balik jendela, ternyata ayah telah menungguku diparkiran mobil
dan siap mengantarku.
“Iya sebentar lagi, yah”…. Jawabku singkat.
Akupun segera mempercepat pencarianku karena ayah yang sudah tidak sabar
menunggu atau karena jarum jam yang telah menunjukan pukul 07.15.
“Nah… Ini dia… Akhirnya ketemu juga”…. Kata hatiku…..
Sebuah buku kecil yang penuh dengan berbagai macam kisah, peristiwa, dan
sebagai buku harianku yang perlu diabadikan… Sejak SD hingga sekarang tak
pernah kutinggalkan buku itu sendiri; selalu kubawa pergi benda yang satu ini kemanapun
aku berada.
“Yuk kita berangkat”, ajakku kepada ayah yang sedari tadi ada dalam mobil.
Tanpa berbicara banyak, mobil itupun dengan lajunya membelah jalan menjauhi
rumah kami.
“Ahhhh sial…. Kelamaan aku mencari buku ini hingga aku harus terlambat…
Untuk hari pertama aku sudah mendapat
masalah di sekolah baru dengan alasan keterlambatanku”… Tapi beruntungnya aku
tidak sendirian…..
Namanya Dita, cewek cantik dan baik hati serta rajin menabung, namun
bermasalah sepertiku. ”Terlambat !!!!!”
Arahan dari guru begitu lama, membuat kami berdua menjadi bosan !!!. Hingga
bel istirahat berbunyi, kami diijinkan untuk meninggalkan ruangan!
“Huuuhh, pengap! Capek pula!” … Kataku dalam hati, karena tak ingin
memperlihatkan sifat asliku kepada cewek cantik yang ada di samping ku…..
“Kamu murid baru yach ?” atanya dengan lembut membuka pembicaraan.
“Hmmmm,,, ia !!!..” jawabku bersikap lembut pula.
“Siapa namamu…?” Tanyanya sekali lagi…
“Rolita…… Panggil saja Lita…… Dan kamu ?”
“Dita…..Andita….. Ehmmm”.
“Dita,….. tugas yang bapak kasih sudah kamu kerjakan ?? “,….. Tiba – tiba
seseorang mengagetkanku dan Dita !!!.
“Sudah semua pak” jawab Dita …..
“OK. Baiklah kalau begitu. Nanti kamu temui saya di ruang guru sehabis
pulang sekolah”
“Siap pak”.
“Siapa dia ???” Aku bertanya ketika bapak itu telah meninggalkan kami
berdua…
“Oh dia… Beliau adalah Pak Warman, guru sejarah”.
“Oh…..” … Aku hanya menganggukan mulutku lebar–lebar karena baru mengenal
satu per satu penghuni sekolah.
“Yuk kita ke kelas !!” Ajak Dita yang membuyarkan pikiranku terhadap guru
tadi.
Kami berdua pun melangkahkan kaki menuju kelas kami yang terletak di sudut
kiri….. Dita memperkenalkanku kepada teman – teman yang lain di kelas
kami. Yah… respon yang kurang enak
didengar dari teman–temanku….. Seolah mereka tidak suka dengan keberadaanku di
sini….!!!!! Sempat aku menelan ludah dan terpaku menatap ke lantai karena
sambutan ocehan dari mereka !!!!
Untung saja aku selalu diajarkan kesabaran oleh ayah yang baik dengan penuh
kelembutan….. Aku pun mengingat kembali cerita Tuhan Yesus yang selalu sabar
dan tabah dalam masa penyiksaan-Nya hingga Ia meninggal.…. Sungguh hal yang
luar biasa yang patut diteladani….. Hmmmmm, sebagai manusia aku pun merasa
kesal terhadap mereka….. Tidak ada sikap dewasa yang ditimbulkan, apalagi
saling menghargai dan menghormati hak asasi orang lain… Rasanya ingin sekali
untuk berteriak….. Tapi….Huhhhhh
Dita menenangkan suasana kelas yang sedang kacau…. Juga memberi penjelasan
kepada teman–teman bak seorang guru yang sedang menerangkan pelajaran.
Entah mengapa, penghuni kelas dengan mudahnya ditaklukan oleh cewek yang
lembut ini.
“Apaa ????? Dita ketua OSIS di sekolah ini ???”
“Ternyata Dita adalah ketua OSIS di sekolah ini ?” …gumamku dalam hati
setelahku tanyakan pada siswa dan siswi yang lain….
Aku mengingat kembali ucapan guru itu, suasana kelas yang mengikuti
perintah Dita, dan peristiwa lainnya….
”Hhuhhhh…. Hebat benar tuh anak…” kataku lirih…
Bel berbunyi menunjukan pukul 13.00 siang! Sekolah pun diakhiri pada saat
itu… Namun aku belum beranjak pulang karena ingin melihat–lihat keadaan
sekolah!!! “Yahhh sekolah ini cukup megah karena memiliki fasilitas yang sangat
memadai. Semuanya bisa dengan sekejap…… sayangnya….. para penghuni sekolah
tidak memanfaatkannya…..”
“Belum pulang…???”
Lagi – lagi Dita mengagetkan ku !!
“Iya nich,,, aku masih pingin di sini..” Jawabku asal – asalan.
“Nggak lapar ? “
Cukup dengan menggelengkan kepalaku Dita sudah mengetahui jawabannya.
“Yah sudah aku tinggal yah soalnya aku harus menghadap Pak Warman.
“Oh ia…iya….”
Dita melangkahkan kaki meninggalkanku menuju ruang pak Warman.
“Yah… Sekolah kelihatannya sudah sangat sepi !” Aku kemudian bergegas
melangkahkan kakiku untuk meninggalkan sekolah.
Namun proyek pembuangan air menahanku agar kembali ke kamar kecil untuk
melepaskan saluran pipa air yang mampet….
“Ahh kupercepatkan langkah agar air ini tak bocor dan membasahi rok
abu–abuku” pikirku dalam hati.
“Uuuuaaaahhhhhhh lega! Lega!... Tak ada yang akan mengganguku lagi dalam
perutku… Sekarang aku bisa pulang dengan tenang”.
Begitu aku keluar dari kamar kecil, mendadak hampir aku lari kelur karena
tak menyadari seorang lelaki telah berada di depanku….
“Pak Warman ??? Ngapain ada di WC cewek ???
“Hmmmmm sedari tadi aku memperhatikanmu….. Kamu begitu menarik perhatianku
!!!
“Maksud bapak?“
“Sudah tidak ada siapa–siapa, ayolah kita nikmati hari ini……”
“Ya Tuhan, ternyata pak Warman mempunyai sikap seburuk ini ?” pikirku saat
itu…
Aku syok dan hampir
pingsan… Sebagai perempuan aku tak bisa berbuat banyak selain berteriak sekeras
– kerasnya dan menangis; ataukah harus pasrah….
( BERSAMBUNG )
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar