KALABAHI, BANGKIT –
Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi akhirnya secara resmi melantik 114
sarjana baru. Dilaksanakan di Aula Pola Tribuana Kalabahi tanggal 26 Mei 2012
silam, Untrib melantik 16 orang dari Fakultas Hukum, 51 orang dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 21 orang dari Fakultas MIPA, 5 orang dari
Fakultas Pertanian dan Perikanan, dan 21 orang dari Fakultas Ekonomi. Tampil
sebagai lulusan terbaik, Lestari Lakalet, dari Fakultas Hukum dengan predikat kumlaut,
Margarita Fiata Kolobani dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan dengan predikat Kumlaut, Fransina Misa dari Fakultas
Ekonomi dengan predikat Kumlaut, Yanti dari Fakultas MIPA dengan predikat
sangat memuaskan dan I Gusti Eben Tanaka dari Fakultas Pertanian dan Perikanan
dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam sambutannya Kopertis
Wilayah VIII, Prof DR. Ir. Nyoman Sucipta mengatakan bahwa berkaitan dengan
tema Hari Pendidikan Nasinoal tahun ini yaitu bangkitnya generasi emas
Indonesia, maka lembaga pendidikan tinggi ditantang untuk semakin meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM)
khususnya dalam rangka menyongsong generasi 2045. “diharapkan SDM kita menjadi
SDM yang unggul dan mampu bersaing dengan negara yang maju; bukan negara yang
baru merdeka” lanjut Nyoman. Dalam pengelolaan suatu pendidikan tinggi menurut
Nyoman, selain memperhatikan tri darma perguruan tinggi, juga sangat penting
untuk memperhatikan peningkatan kelembagaan salah satunya dengan mengadakan
lembaga penjaminan mutu. Nyoman juga berharap agar Untrib terus meningkatkan
jumlah penelitian dan juga segera menyekolahkan dosen yang masih berstatus
sarjana; “yang namanya dosen, tidak S 1 lagi; kalau S 1 disebut calon dosen”
tegasnya. Dikatakan juga oleh Nyoman bahwa perguruan tinggi ini tidak perlu
pesimis lagi karena sudah mengantongi ijin perpanjangan dan sementara mengurus
ijin akreditasi. Untuk itu Nyoman menghimbau kepada seluruh masyarakat Alor
agar selektif dalam menyekolahkan anak – anaknya. “Dalam memilih perguruan
tinggi cari yang legal, supaya tidak menjadi persoalan hukum di kemudian hari, seperti
Untrib”. Lanjut Nyoman. Dalam periode tahun 2010 sampai 2035 dikatakan olehnya bahwa
Indonesia harus melakukan investasi besar – besaran dalam pembangunan SDM
sebagai upaya menyiapkan generasi 2045. harus membuka akses seluas luasnya bagi anak bangsa untuk menikmati
pendidikan. Dalam sambutanya, Nyoman juga sempat menyentil tentang rencana
pemerintah untuk mendirikan perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan. “Di
bagian awal saya sempat berdialog tentang adanya kebijakan pemerintah pusat
bahwa di daerah perbatasan harus ada satu perguruan tinggi negeri; Kalau di
alor, peluangnya sangat tinggi sekali” ungkap Nyoman. Nyoman melanjutkan bahwa
di beberapa daerah perbatasan ada beberapa perguruan tinggi swasta yang
dinegerikan; “Unimor (Universitas Timor) juga segera akan dinegerikan”.
Sementara itu
mewakili Gubernur NTT, Bupati Alor Drs. Simeon Th Pally mengatakan bahwa
keberadaan Untrib bukan saja menjadi kebanggan masyarakat Alor tetapi juga
masyarakat Nusa Tenggara Timur. Gubernur melalui Pally berharap agar setiap
lulusan Untrib tetap menjunjung tinggin spirit visi dan misi lembaga pendidikan
tersebut. Kualitas akademis menurut gubernur akan teruji ketika pengabdian
telah dilakukan, untuk itu Gubernur berharap semua lulusan nantinya bisa
berbuat banyak bagi masyarakat. Mengutip pepatah latin non vestimentum virum ornate, sed vir vestimentum yang berarti
bukan pakian yang memberi arti pada seseorang akan tetapi dia yang memberi arti
pada pakian tersebut, Gubernur melalui Pally berharap agar mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. Gubernur juga
berharap agar lulusan Untrib terus mengasah jiwa entrepreneurship dan
mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan berusha untuk menciptakan lapangan kerja
bagi diri sendiri maupun orang lain. “kalian harus berusaha untuk meninggalkan
paradigma lama dengan menunggu saat penerimaan calon pegawai negeri sipil”
lanjut Gubernur.
Usai membacakan
sambutan Gubernur, Bupati Alor Simeon Th. Pally dalam sambutannya mengatakan
bahwa karena melihat begitu besarnya peluang kehadiran Untrib serta telah
dikantonginya ijin dari Menteri Pendidkan, maka selain memberikan bantuan
berupa pembangunan sarana dan prasarana, pemerintah juga siap mendukung dalam
hal pengembangan sumber daya manusia dengan menyekolahkan 10 dosen dari jenjang
sarjana ke jenjang strata dua. Pemerintah Kabupaten Alor juga melalui Pally
telah mengadakan memorandum of
understanding atau kesepakatan bersama untuk membangun Untrib. Pally juga
berpesan bahwa ada kemungkinan di Alor akan dibuka lagi perguruan tinggi
negeri; “menjawab itu dalam dua tahun belakangan Pemerintah telah membuka SMA
sebanyak – banyaknya” lanjut Pally. “Perlu butuh kajian, apakah Untrib itu mau
dijadikan negeri ataukah perlu dibuka perguruan tinggi baru” lanjut Pally. (b1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar