KALABAHI – BANGKIT
- Barisan pejabat daerah ini yang dipimpin langsung oleh Bupati Alor, Drs.
Simeon Th. Pally, Senin (21/05/2012) didoakan secara khsusus oleh enam orang
pendeta. Bertempat di gedung gereja Jemaat Pola Tribuana Kalabahi, barisan yang
terdiri atas Bupati, Plt. Sekda, para Asisten, pimpinan SKPD, para Kabag, serta
Camat ini didoakan langsung oleh enam orang pendeta GMIT antara lain Pdt. Yakobus Pulamau, S. Th, Pdt. Soleman S.
Lauley, S. Th, Pdt. Ratu H, Djobo – Pay, S.Th, Pdt. Helda. O. Lahal – Taimenas,
S. Th, Pdt. Thobias Manafe, S. Th dan Pdt. Octaviana M. Appah, S. Si.,Theol.
Kegiatan doa bagi
para pejabat ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian gereja
terhadap para pemimpin negeri ini. Dalam curahatan hatinya, Bupati Alor Drs
Simeon Th. Pally mengungkapkan bahwa lewat momentum ini kami rindu agar kita
semua mendoakan negeri tercinta ini agar tetap diberkati Tuhan dan biarlah para
pemimpinnya terus diberikan hikmad untuk mengatur dan menata daerah ini sesuai
kepercayaan yang telah diamanatkan oleh rakyat. Hal senada juga disampaikan
oleh Plt. Sekda, Drs. Oktovianus Lasiko. Lasiko menyampaikan bahwa saat ini
kami mengalami sebuah pergumulan yang berat dan kami sangat membutuhkan
dukungan doa dari para pendeta; kiranya Tuhan yang memberi kepercayaan, Tuhan
juga yang akan menyertai”.
Dalam bacaan
Alkitab pertama yang terambil dalam Kolose 2 : 1 – 6, Ketua Majelis Klasis
ABAL, Pdt. Yakobus Pulamau, S. Th mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin
diibartkan seekor domba yang berada diantara serigala. Sebagai domba diantara
serigala, tentunya ia mengalami banyak tekanan dan tantangan. Namun hanya dalam
Tuhan ada kelepasan.
Sedangkan bacaan
kedua yang terambil dalam I Korintus 4 : 1 – 21, Pulamau mengatakan bahwa
memang tidak ada seorangpun yang suci; manusia setiap saat terus bergumul
dengan dosa, akan tetapi marilah kita memandang masalah sebagai cara Tuhan
untuk mendekatkan kita kepada Nya. Sebagai seekor domba yang berada di tengah
serigala, kita dituntut untuk cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati.
Pulamau melanjutkan, “terkadang kita berperilaku seperti seekor serigala yang
tentunya itu bertentangan dengan iman Kristen, namun malam ini kita diingatkan
untuk datang dan berserah pada Yesus”. Masih dalam bacaan kedua, Pdt. Pdt.
Helda. O. Lahal – Taimenas, S. Th
mengatakan bahwa pemimpin yang berhikmad adalah pemimpin yang berjalan
sesuai dengan kehendak Tuhan. Lewat
berbagai masalah, sebenarnya Allah sedang memberikan kesempatan kepada kita
untuk berevaluasi. Melanjutkan khotbah berantai, Pdt. Soleman L. Lauley, S. Th
mengatakan bahwa tantangan terbesar biasanya datang dari dalam diri sendiri.
Menurut Lakalet, setiap saat setiap orang diposisikan dalam dua hal, yaitu
menjadi tuan dan hamba; “mengapa demikian ? karena Allah tidak mau manusia
sadar bahwa ada yang lebih kuat dari nya, sehingga manusia tidak menjadi
sombong”. Lauley juga melanjutkan bahwa polemik ada agar kita sadar bahwa Tuhan
itu ada. Pdt. Ratu H, Djobo – Pay, S.Th saat mendapat kesempatan mengatakan
bahwa menerima kepercayaan itu gampang, tetapi untuk menjaganya yang susah;
“kadangkala kita mengambil kebijakan yang berdampak pada melukai kepercayaan
orang”. Dalam momentum kenaikan Kristus dan masa penantian datangnya Roh Kudus,
kita sebagai pemimpin tentunya harus meminta tuntutan Roh Kudus agar diberikan
hikmad Tuhan dalam mempertimbangkan segala hal. Kesempatan berikutnya, Pdt.
Octaviana M. Appah, S. Si.,Theol mengatakan
bahwa saat Yesus mengutus murid – murid Nya, Ia berpesan untuk tidak membawa
apa – apa. Maksud Yesus adalah mereka jangan kuatir dalam pelayanan dan amanat
yang sudah diberikan, karena bagi mereka ada upah dari Tuhan. Pdt Thobias
Manafe, S. Th menutup khotbah berantai dengan mengatakan bahwa tidak ada yang
kebetulan di dunia ini. “mengutip sebuah ungkapan dari bapak Alm. J. A. Adang,
beliau mengatakan iman Kristen selalu berada satu langkah dari pada iman lain”. Melalui petikan kalimat
ini Manafe mengajak semua pemimpin daerah ini untuk berani menyatakannya bagi
dunia. Di akhir dari khotbahnya Manafe memberikan tips agar setiap pejabat
selalu menaruh Alkitab di laci – laci meja kerjanya sehingga apabila apa waktu
kosong bisa membacanya dan berdoa. (b1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar