Suatu saat seorang tukang bangunan yang
sudah paruh baya meminta kepada bosnya untuk pensiun dini. Karena merasa iba,
sang bos pun meminta suatu permintaan terakhir. “sebelum kamu pensiun, saya
minta satu permintaan”.
“apa bos ?”Tanya sang tukang.
“sebelum kamu pensiun kamu harus kerjakan
satu lagi rumah untuk ku”
Dengan wajah yang kurang menyenangkan sang
tukang bangunan pun pergi.
Waktu pengerjaan pun tiba, bos mulai
menyuplai semua kebutuhan bangunan mulai dari semen, batu, pasir, besi dan
semua kebutuhan lainnya.
Karena sang tukang bekerja dengan setengah
hati, maka rumah yang dikerjakan pun tidak sesuai dengan standar. Bagian
pondasi dibuat dengan menggunakan campuran yang tidak terlalu kuat; tembok
rumah dibuat dengan apa adanya, bahkan kosen rumah menggunakan kayu yang tidak
berkelas.
Akhirnya pekerjaan pun selesai dan sang
tukang segera melaporkannya kepada bos.
“Pak, rumahnya sudah selesai. Apakah saya
sudah bisa pensiun sekarang ? Tanya sang tukang.
“bisa. Kamu mulai sekarang bisa pensiun”.
Tanpa disadari sang bos pun berkata : “karena kamu sudah sangat berjerih lelah
kepada ku selama ini, dan aku melihat bahwa kamu belum memiliki rumah, maka
rumah terakhir yang kau buat akan menjadi hadiah untuk mu”.
Mendengar itu sang tukang pun kaget. Dia
sebelumnya tidak berpikir bahwa rumah yang ia kerjakan akan menjadi miliknya.
Seandainya dia tahu itu akan menjadi miliknya tentunya ia akan mengerjakannya
dengan kualitas terbaik.
Terkadang kehidupan kita juga seperti itu,
motivasi kita dalam bekerja hanya kalau dibayar; kita siap berikan yang terbaik
dari diri kita apabila dibayar dengan dengan harga sepantasnya. Atau barangkali
saat kita mengerjakan pekerjaan orang lain terkadang kita bermain curang untuk
mengambil keuntungan pribadi.
Cerita ini menginspirasi kita untuk terus
lakukan yang terbaik, sekalipun itu untuk orang lain. Hasil kerja kita
menggambarkan kepribadian kita. Apabila kita lakukan yang terbaik, maka sesama
juga akan menilai kita dengan positif. Demikian juga Allah melihat kedalaman
hati kita. Lakukanlah apa yang menjadi kewajiban kita, biarkan Allah yang
melakukan apa yang menjadi kewajiban Nya.
Salam semangat !!!
amin,,, sangat diberkati untuk anak2 muda AOG (Army Of GoD),, lakukan segala sesuatu hanya untuk Tuhan n tetap berserah kepada Tuhan.. Tetap semangat anak2 muda JOY,,, Tuhan Yesus slalu memberi semangat dan tetap diberkati dlam pelayanan.....
BalasHapus