Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Welmintje Kameli Maleng, M. Th |
Wakil Ketua Sinode
GMIT, Pdt. Welmintje Kameli Maleng, M. Th saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan
bahwa Untrib merupakan silent ministry
atau pelayanan gereja yang tidak kelihatan. Menurut Maleng, Untrib memang bukan
milik gereja tetapi didirikan oleh gereja; “karena menurut undang – undang,
gereja tidak boleh membangun sekolah karena itu gereja membuat Yayasan dan
akhirnya membentuk kampus Untrib, sehingga saya dengan tegas menolak ide
tersebut”.
Maleng juga
menambakan bahwa saat didirikannya Untrib, para tokoh pendiri begitu berkorban
habis – habisan, bukan saja tenaga, pikiran, waktu tetapi juga dana. “suntuk
itu saya berpendapat bahwa sesuatau yang sudah diperjuangkan dengan bersusah
payah jangan diberikan secara cuma – cuma kepada pihak lain. Bahkan menurut
Maleng dalam dialognya meminta tanggapan dari Prof DR. Suharsimi Arikunto, dosen
Universitas Negeri Yogyakarta yang diundang khusus oleh Untrib beliau juga
tidak sependapat dengan wacana Untrib dinegerikan.
Menanggapi adanya
wacana dibukanya kampus negeri di Alor, Maleng sedikit meragukan itu akan
dibuka dalam jangka waktu yang dekat. “saya rasa tidak semudah dan secepat itu
pemerintah membangun satu lagi universitas negeri karena sekarang Untrib sudah
ada; kecuali nanti kedepan, saat mahasiswa sudah tidak lagi terserap oleh
Untrib dan memang karena ada kebutuhan; tetapi bahwa kemungkinan itu memang ada
karena ini wilayah perbatasan”. Lanjut Maleng. Maleng juga sepakat dengan
sambutan yang disampaikan oleh Bupati Alor bahwa sebaiknya kampus ini tidak
didirikan di Kalabahi.
Hal senada
dikatakan juga oleh Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut, Pdt Yakobus Pulamau,
S. Th ketika dikonfirmasi mengenai hal ini ia mengatakan “saya secara pribadi
sangat tidak setuju; alasannya adalah kita memulai pergumulan mendidirikan
perguruan tinggi ini dengan menghadapi berbagai liku – liku yang luar biasa.
Jadi kalau begitu gampang untuk dinegerikan alangkah naifnya kita”. Pulamau
berharap Yayasan Tribuana sebaiknya lebih proaktif untuk mengelola perguruan
tinggi ini secara baik sehingga dia (Untrib) menjadi perguruan tinggi swasta
yang dikenal di berbagai kalangan.
Menanggapi
dibukannya sebuah kampus negeri di Alor, Pulamau berpendapat “saya agak sedikit
pesimis dengan universitas negeri. Alasannya ialah tidak mudah orang bisa
mendirikan sebuah universitas” paparnya Untuk mendirikan Untrib saja menurut
Pulamau membutuhkan waktu bertahun – tahun; “bahkan beberapa pengurusnya sempat
dilaporkan dan diperiksa di Polisi” tegas Pulamau. Ia melanjutkan bahwa
sekalipun ada Universitas negeri tidak mungkin letaknya berdampingan dengan
Untrib (b1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar