KALABAHI, BANGKIT – Terkait adanya wacana mengenai Universitas Tribuana
(Untrib) yang dinegerikan, Permenas Kolly, Ketua Yayasan Tribuana pun angkat
bicara. Dihubungi via ponsel, Kolly berpendapat bahwa Kita punya semangat sudah
luar biasa dalam mendirikan kampus ini, namun di lain pihak kita juga butuh
sarana pendukung, sumber daya manusia (SDM)
dalam hal ini dosen yang berkualitas
dengan standar pendidikan minimal strata dua, dan lain sebagainya, dan ini sudah jadi
keharusan. Namun menurutnya hingga tahun kelima keberadaan Untrib masih memiliki sejumlah kekurangan. “kalau
memang ada niat baik dari pemerintah pusat untuk menegrikan Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) yang berada di daerah perbatasan, saya pikir ini upaya cerdas dari
pemerintahn pusat dalam rangka mendorong SDM di daerah- daerah perbatasan, dan
pasti hal ini peluang yang baik” ujar Permenas.
Permenas Kolly juga menyampaikan bahwa memang dalam hal ini Untrib milik
gereja. “Tetapi saya pikir gereja juga mesti merasa bersyukur karena pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat punya niat baik untuk mendorong niat kita”
lanjut Permenas. Kalau memang ada upaya itu yang telah disampaikan oleh
pemerintah pusat saya pikir kita menerimanya dengan baik. Tentunya motivasi
kita dalam hal ini adalah semata – mata untuk pemberdayaan SDM di Alor. “Niat
baik dan upaya pemerintah pusat ini sebuah peluang emas untuk kita” tegas
Permenas Kolly.
Ketika ditanya apakah ada dampak negatif apabila Untrib dinegerikan, ia
menjawab bahwa kalau kita semua mau berpikir secara positif tidak
akan ada dampak negatif. “Berpikirlah secara sehat bahwa ini semata – mata untuk
kepentingan anak bangsa; mari kita berpikir dengan jerinih dan senang hati”
lanjut Kolly. Menurutnya ini sudah waktunya pemerintah pusat memberikan bantuan
kepada kita. “Kecuali pusat alihkan ke swasta lain itu yang tidak boleh”
tegasnya. Kolly juga berpendapat bahwa dinegerikan
sama dengan pemerintah sudah menaruh perhatian kepada masyarakat.
Terkait dengan wacana yang dimunculkan oleh Bupati Alor dalam sambutannya pada
saat Wisuda 114 mahasiswa Untrib yang mengatakan bahwa akan ada kemungkinan di
Alor akan dibuka lagi perguruan tinggi negeri, bahkan Bupati dalam sambutanya
sempat mengatakan bahwa dalam dua tahun
belakangan Pemerintah telah membuka SMA sebanyak – banyaknya untuk
mempersiapkan hadirnya universitas negeri di Alor, Permenas Kolly berpendapat
bahwa itu harus dibatasi. “ini sama dengan upaya untuk menghancurkan” tegasnya.
Menurut Kolly, memang boleh untuk dilakukan tetapi sekarang belum
waktunya. Kolly melanjutkan bahwa kampus yang sudah ada ini yang perlu dibenahi
terlebih dahulu barulah berpikir untuk membuka kampus baru.
“Sebagai penggagas dan pendiri saya berharap untuk kita jangan berpolemik;
yang penting kampus ini bisa jalan” lanjut Kolly. Saat dikonvirmasi bahwa
tentunya dengan dialihstatuskan maka kepentingan gereja sulit untuk masuk,
Kolly berpendapat bahwa apapun statusnya tentunya tujuannya untuk mensejahterakan umat dan menurutnya ini sama
dengan tujuan dari gereja itu sendiri; “kalau sudah dikelola pemerintah berarti tujuannya baik”.
Untuk itu Kolly berharap ada momentum yang baik untuk didiskusikan bersama
terkait dengan wacana tersebut (b1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar