Camat Teluk Mutiara, Yeremias Blegur,SH |
Yeremias
Blegur, SH :
“Camat Juga Harus Rajin Baca Alkitab”
KALABAHI,
BANGKIT – Lima kecamatan dikategorikan sebagai kecamatan
teraman. Disebut demikian, karena lima kecamatan itu dinyatakan mampu
menciptakan ketertiban umum selama tahun 2011. Lima kecamtan tersebut adalah
Kecamatan Pulau Pura, Kecamatan Pureman, Kecamatan Alor Timur, Kecamtan Teluk
Mutiara, Kecamatan Alor Timur Laut dan Kecamatan Lembur. Informasi itu
disampaikan Bupati Alor Drs Simeon Th Pally dalam upacara HUT Pol PP ke-62 di
halaman kantor Bupati Alor, 19 April lalu. Atas prestasi itu, kelima kecamatan
tersebut mendapat penghargaan dari Pally.
Menyangkut itu,
Camat Teluk Mutiara, Yeremias Blegur SH, belum lama ini ditemui Bangkit
di ruang kerjanya. Blegur kemudian membeberkan kunci keamanan di kecamatan yang
ia pimpin. Menurut Blegur, keamanan hanya bisa tercipta bila adanya koordinasi
lintas sektor yang melibatkan Danramil, Kabag Bina Mitra, Kapolres dan Lurah.
Pemuda merupakan
sebuah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap keonaran. Untuk itu
kelompok yang satu itu mesti diberikan perhatian lebih. Untuk itu, Blegur
selalu berupaya untuk merangkul pemuda. Pemuda dalam pandangan Blegur adalah
kelompok terdepan. “Pemuda yang duduk di pinggir jalan bagi saya mereka duduk
untuk menjaga keamanan. Bukan bikin kacau” sebut Blegur.
Membina pemuda tidak boleh dengan kekerasan. “Anak muda tidak boleh tangan
kena mereka. Kalau mereka ada salah, tegur mereka dengan baik–baik” pinta
Blegur. Ia menjelaskan, adalah keliru bila kita melarang mereka duduk di
pinggir jalan. Yang mesti dilakukan adalah merangkul mereka.
Menariknya, Blegur
menghimbau agar para camat kerap membaca Alkitab. Menyelip Firman Tuhan dalam
diskusi bersama pemuda sangat mujarab untuk membuat pemuda mendengarkan arahan
yang diberikan. Kekuatan Firman Tuhan sangat penting. “Dan bagi saya, Filipi
4:5 menjadi kata kunci” tutupnya.
Sementara itu, Camat
Alor Timur, Drs Aristarkus Malaikosa, ketika dihubungi via ponsel mengatakan, ia kerap berkoordinasi
dengan berbagai pihak untuk turut menjaga keamanan mengingat Kecamatan Alor
Timur berada pada garda terdepan dari Indonesia. “Saat kunjungan ke desa–desa,
saya selalu menghimbau untuk tetap tenang, karena kalau kita tenang baru kita
bisa bekerja” papar Malaikosa.
Selain menghimbau
saat melakukan kunjungan kerja, Malaikosa juga bekerjasama dengan berbagai
pihak, baik gereja, aparat penegak hukum, tokoh–tokoh adat, dan orang–orang
tua.
Menyangkut Miras, ia
memiliki satu strategi. Setiap Kapal yang “mampir” di Maritaing kami larang untuk menurunkan Miras. Malaikosa
menceritakan, ia dan aparat setempat telah beberapa kali memusnahkan Miras yang
masuk di pelabuhan Maritaing. “Dan apabila sampai ada yang melepas Miras di
pelabuhan, barangnya akan kami sita dan
pelakunya akan kami bina langsung di Maritaing” tegasnya. ( b1 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar