“Siapkan Generasi
2045”
KALABAHI, BANGKIT - Membacakan sambutan Menteri
Pendidikan dan Kebudayan dalam upacara puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional
yang dilaksanakan di stadiun mini Kalabahi 2 Mei 2012 silam, bertindak selaku inspektor
upacara Bupati Alor, Drs Simeon Th. Pally mengatakan bahwa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan non fisik, termasuk
kebudayaan dan peradaban semakin meningkat. Mobilitas yang tinggi tersebut
menurut Mendikbud memunculkan dominasi peradaban tertentu yang mana berdampak
pada benturan peradaban. Dalam kaitan itulah peran dunia pendidikan dirasakan
penting dalam membangun karakter bangsa. Mendikbud melalui Bupati Alor juga
mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia serta demografi
yang sangat luar biasa, tentunya apabila ini dikelola dengan baik maka akan
mendatangkan manfaat yang luar biasa bagi bangsa ini.
“Disinilah peran startegi pembangunan bidang
pendidikan untuk mewujudkan hal tersbeut” tandas Pally. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa apabila potensi yang luar biasa ini tidak dikelola dengan baik
akan mendatangkan petaka. Mendiknas juga mengatakan bahwa pada periode 2010 –
2035 kita harus melakukan investasi besar – besaran dalam bidang pengembangan
sumber daya manusia sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun
Indonesia merdeka. Investasi yang dimaksudkan oleh Mendagri adalah menyiapkan
akses seluas – luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia
pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) sampai kepada
Perguruan Tinggi. Tentunya Mendiknas berharap perluasan akses tersebut juga
diikuti dengan peningkatan kauliatas pendidikan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mendiknas melalui
Pally menyatakan bahwa mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak
usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar dan penyiapan
Pendidikan Menengah Universal (PMU).
Selain itu juga Mendiknas menekankan bahwa perlunya mendirikan Perguruan
Tinggi Negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada
masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi tetapi berkemampuan
akademik (b1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar