Jumat, 31 Mei 2013

59. Perayaan Hardiknas 2012



“Siapkan Generasi 2045”

KALABAHI, BANGKIT - Membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayan dalam upacara puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di stadiun mini Kalabahi 2 Mei 2012 silam, bertindak selaku inspektor upacara Bupati Alor, Drs Simeon Th. Pally mengatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan non fisik, termasuk kebudayaan dan peradaban semakin meningkat. Mobilitas yang tinggi tersebut menurut Mendikbud memunculkan dominasi peradaban tertentu yang mana berdampak pada benturan peradaban. Dalam kaitan itulah peran dunia pendidikan dirasakan penting dalam membangun karakter bangsa. Mendikbud melalui Bupati Alor juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia serta demografi yang sangat luar biasa, tentunya apabila ini dikelola dengan baik maka akan mendatangkan manfaat yang luar biasa bagi bangsa ini.
“Disinilah peran startegi pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal tersbeut” tandas Pally. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa apabila potensi yang luar biasa ini tidak dikelola dengan baik akan mendatangkan petaka. Mendiknas juga mengatakan bahwa pada periode 2010 – 2035 kita harus melakukan investasi besar – besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Investasi yang dimaksudkan oleh Mendagri adalah menyiapkan akses seluas – luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) sampai kepada Perguruan Tinggi. Tentunya Mendiknas berharap perluasan akses tersebut juga diikuti dengan peningkatan kauliatas pendidikan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mendiknas melalui Pally menyatakan bahwa mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar dan penyiapan Pendidikan Menengah Universal (PMU).  Selain itu juga Mendiknas menekankan bahwa perlunya mendirikan Perguruan Tinggi Negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi tetapi berkemampuan akademik (b1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar