Pdt.Markus Maukari,M.Th |
Oleh :
Pdt. Markus Maukari, M. Th*
KALABAHI, BANGKIT –
Sesudah kebangkitan Yesus, beberapa kali Ia menampakan diri kepada murid –
murid Nya di depan mata mereka hingga ia naik ke sorga. Kenaikan Yesus
menunjukan bahwa secara fisik Ia sudah tidak lagi bersama – sama dengan para
murid di dunia, akan tetapi kepergian Nya bukanlah sebuah kerugian melainkan
Alkitab katakan bahwa kepergian Nya bermanfaat baik untuk para murid maupun
bagi semua orang.
Terkait dengan hal ini,
ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari makna kenaikan Tuhan Yesus. Pertama,
Yesus harus naik ke sorga untuk menyiapkan tempat bagi orang yang
percaya kepada Nya. Yohanes 14 : 2 – 3 mengatakan :”14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dunia adalah tempat tinggal manusia sementara; kita hanya menumpang di
dunia ini sebagai perantau dan pendatang. Lebih jelas Ibrani 9 : 24 katakan “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat
kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang
sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna
kepentingan kita. Yesus ke sorga untuk kepentingan manusia. Sebagai warga
negara sorga kita harus memiliki Kartu Tanda Pengenal Sorga (KTPS) yang bisa
kita peroleh hanya di dalam Yesus.
Hal
kedua, Yesus naik bukan berarti
meninggalkan para murid sendiri melainkan Ia mengutus Roh Kudus. Kenaikan Yesus
memberikan sebuah kepastian bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus untuk memberikan kekuatan
dan penghiburan bagi orang yang mengasihi Nya. Ada beberapa tugas penting dari
Roh Kudus, yaitu : sebagai penolong yang menyertai dan tinggal di dalam kita,
Roh Kudus juga menolong dan memimpin kita ke dalam kebenaran yang sejati, dan
ketiga Roh Kudus juga berfungsi untuk menginsafkan dunia akan dosa karena
ketidakpercayaan kepada Yesus, akan kebenaran karena memang Yesus benar – benar
naik ke sorga dan akan penghakiman karena penguasa dunia ini telah dihukum dan
bahwa kita semua juga akan menghadap penghakiman Allah.
Makna
ketiga, Yesus naik ke sorga untuk
menjadi juru syafaat bagi kita. Kepentingan kitalah yang membuat Ia naik ke
sorga. Kristus di sana untuk menjadi imam besar yang bekerja untuk kita. Ibrani
7 : 27 katakan “yang tidak seperti imam-imam
besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri
dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya
satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri
sebagai korban. Yesus sendiri mempersembahkan diri Nya sebagai korban. Ia
sudah mempersembahkan diri Nya kepada Allah; satu kali untuk menebus semua dosa
manusia. Sebagaimana Tuhan telah mendoakan Petrus sehingga ia mendapat
kemenangan, demikian juga Ia akan ada untuk menguatkan kita melalui kehadiran
Roh kudus.
Kenaikan
Yesus berlanjut pada hari Pentakosta. Hari Pentakosta adalah salah satu dari
tiga hari raya orang Yahudi yang dihitung 50 hari setelah hari raya paskah.
Bagi orang Yahudi, hari Pentakosta adalah perayaan pengucapan syukur bagi
bangsa Isreal atas hasil panen
gandum. Sebelum Ia kembali ke sorga Ia
telah berjanji untuk mengutus Penolong yang akan melanjutkan misi Nya.
Merefleksikan hal tersebut ada beberapa hal yang bisa kita maknai dari kisah
tersebut.
Pertama, hari Pentakosta adalah hari penggenapan janji Yesus bagi para murid. Pada
hari itu Yesus menganugerahkan karunia – karunia Roh dengan sangat berlimpah.
Bukan saja kepada orang – orang Yahudi tetapi juga kepada orang – orang bukan
Yahudi (Kis 10 : 45). Kisah ini juga sebagai titik awal lahirnya gereja (Kis.
2:42-47, 5:14). Banyak orang baik Yahudi maupun non yahudi, budak maupun orang
merdeka mengalami sebuahb pengalaman spiritual yang luar biasa. Atas fenomena
itu nama Tuhan semakin dikenal dan persekutuan jemaat semakin kuat.
Kedua, tujuan utama Roh Kudus dicurahkan
adalah semata – mata untuk penginjian (Kis1:8). Prioritas tertinggi setiap
orang kristen yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah menjadi seorang pemenang
jiwa. Tanpa itu orang Kristen bagaikan pohon tanpa buah, sumur tanpa air, dan
awan tanpa hujan. Inilah poin inti dari tujuan kita sebagai orang kristen saat
ini. Pada hari Pentakosta juga pertama kalinya injil disampaikan kepada semua
suku bangsa dan bahasa (Kis. 2:4-11). Pada hari Pentakosta juga menciptakan
sebuah sejarah baru bahwa hanya lewat sebuah khotbah dari Petrus mampu
menobatkan 3000 orang. Api penginjilan yang luar biasa telah berkobar dalam
hari Petrus. Moment Pentakosta kiranya kita jadikan sebagai momentum untuk penginjilan bagi setiap orang Kristen.
Ketiga, untuk mengalami pencurahan Roh
Kudus ada satu kunci yang bisa kita pelajari dari jemaat mula – mula adalah
kebersatuan (Kis. 2:1); Roh Kudus akan dicurahkan ketika orang – orang percaya
bersatu. Allah senantiasa bekerja di antara umat Nya hanya apabila mereka
memenuhi persyaratan yang diminta oleh Allah yaitu dengan bersatu hati dan satu
pikiran di dalam Yesus. Bila gereja
tidak membuka diri untuk bersatu maka pencurahan Roh Kudus akan terhambat dan
akan terjadi kekeringan rohani yang besar dalam gereja.
* Ketua Komisi Penginjilan Gereja Kemah Injil
Indonesia (GKII) Daerah Alor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar