Deliana Martriati Tung Blegur |
Hidup Bukan Sekedar Hidup
KALABAHI, BANGKIT -
“Seluruh harapan ku kan ku ukir bagi
nama Mu, dan hidup ku ini bukan sekedar hidup”. Sebuah lirik pujian dari
koleksi Adelia Lukman menjadi
penyemangat tersendiri bagi pemilik nama lengkap Deliana Martriati Tung Blegur.
Dilahirkan 18 tahun silam, tepatnya tanggal 18 maret 1994, anak ketiga dari
tiga bersaudara masing – masing Jitran Gamaliel Tung Blegur, dan Sinta Arisandi
Tung Blegur ini hingga kini terus eksis melakukan yang terbaik, karena baginya
hidup bukan sekedar hidup.
Sambil menebarkan
senyuman tipis dengan wajah secerah pagi, Yati demikian sapaannya dengan ramah
menyambut kedatangan bangkit untuk
diwawancarai. Ditemui di sekolah kebanggaannya, SMA Kristen 2 Kalabahi, anak
dari pasangan Adolof Tung Blegur dan Agustina Tung Blegur – Klomang mengaku
bahwa semua yang ia miliki saat ini karena Tuhan, untuk itu dalam hidupnya ia
akan terus berikan yang terbaik bagi Tuhan.
Atas hobynya
sebagai kutu buku, sejumlah buku dan komik telah “dihabiskan”. Komik Conan
menjadi “penghantar tidur”nya setiap hari. Tak disangka dengan hoby yang tanpa
disadari muncul dengan sendirinya sejak masih SMP tersebut mengantarkan Yati
sukses meraih juara 1 sekaligus berhak mendapatkan piala bergilir serta uang
tunai sebesar Rp.1.000.000 pada lomba pidato yang diselenggarakan oleh salah
satu partai politik. Membawakan judul pidato Pancasila jiwa bangsa, Yati berhasil
menyingkirkan 26 peserta lainnya yang datang dari berbagai SMA se-Kabupaten
Alor.
Sejumlah pengalaman
baik intra maupun ekstrakurikuler pernah ia lewati. Beberapa kali mengikuti
lomba olimpiade tingkat Kabupaten mewakili SMA Kristen 2 Kalabahi, pernah
menjadi ketua kelas serta menjabat sebagai pengurus OSIS Smaker 2 pun pernah ia
cicipi.
Memiliki cita –
cita menjadi seorang dokter bukan muncul
dengan begitu saja. Ini dikarenakan nilai bidang pelajaran MIPA seperti
Matematika dan Kimia sangatlah menonjol. Namun ia mengakui juga bahwa saat ini
ia hanya bisa mendaftar di Jurusan Matemika, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendikakan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Yunita Lily yang
menjadi sahabat dekatnya juga menuturkan hal yang sama; “Yati di mata kami
adalah sosok yang berdisiplin dan pintar; dia juga rendah hati, hemat, rapih
dan tidak sombong”. Papar Nita. Berbekal didikan yang bersahabat dari kedua
orang tuanya, sosok yang murah senyum tersebut kini telah menyelesaikan Ujian
Akhir Nasional dan sementara menantikan pengumuman hasil kelulusan.
Selain meraih
prestasi sebagai juara 1 lomba pidato, ternyata wanita yang memiliki segudang
potensi ini juga sukses menghantarkan SMA Kristen 2 sebagai runner up, lomba lego – lego tingkat SMA yang
diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Alor.
Yati di mata Sang Wali Kelas …..
Lety A. Waang, S.
Pd selaku wali kelas XII IPA1
ketika ditanyakan mengenai sosok Yati di matanya mengungkapkan bahwa ia
adalah pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab. “Prestasinya sudah menonjol
sejak ia masih kelas IX” ungkap sang Wali kelas. Dia juga selalu siap membantu
apa saja apabila dibutuhkan; “contohnya kalau orang upacara dan petugasnya
tidak ada, dia langsung mengambil alih”.
Curhat Waang. Sebagai kelasnya yang sangat tahu betul dengan dia, Waang
berpesan agar ia tetap menjaga apa yang sudah ada; “bahkan harus ditingkatkan”.
Waang juga berharap agar ia tetap tenang. (b1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar